TELITI, PAMEKASAN – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan belum salurkan bantuan kendaraan roda tiga untuk 50 kelompok tani. Hal tersebut lantaran alat transportasi pengangkut barang itu masih tahap perakitan.
Diketahui, anggaran pengadaan sepeda motor roda tiga itu diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pamekasan. Jumlahnya cukup fantastis. Yakni sebesar Rp 1.986.275.000.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala DKPP Pamekasan Nolo Garjito mengatakan, sepeda motor roda tiga itu sudah tersedia. Namun masih dalam pengoptimalan. Sehingga realisasi penyaluran barang itu masih akan diusahakan pada akhir bulan September.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mudah-mudahan September akhir terealisasi. Karena barangnya itu sudah ada, cuma masih dirakit dan ditangani oleh bidang produksi. Sebenernya sampai Desember itu bisa, karena masih dirakit, khawatir masih belum bisa optimal untuk digunakan,” jelasnya kepada teliti.id (13/09).
Nolo menyebutkan, ada sejumlah 50 kelompok tani yang akan menerima pengadaan kendaraan roda tiga tersebut, dari 50 Poktan itu sudah mengajukan proposal pengadaan barang berupa sepeda motor roda tiga.
“Ada 50 kelompok Tani yang akan mendapatakan dari masyarakat Pamekasan, melalui mengajukan lewat proposal di kelompok-kelompok terkait yang membutuhkan alat mesin pertanian,” ucapnya.
Senada juga disampaikan Kepala Bidang Produksi Pertanian DKPP, Andi Ali Syahbana membenarkan, pengadaan sepeda motor roda tiga belum tersalurkan. Hal itu disebabkan beberapa faktor belum disiapkan. Diantaranya, pengecekan barang, verifikasi dan validasi kelompok tani.
“Belum disalurkan, karna ada beberapa faktor yang harus disiapkan, mulai dari pengecekan barang, verifikasi dan validasi kelompok tani yang mengajukan dan kelengkapan administrasi lainnya,” ucapnya saat dihubungi Teliti.Id (13/9).
Kemudian, lanjut dia, tidak semua kelompok tani mendapatkan pengadaan barang tersebut, karena bantuannya terbatas dan ditentukan terhadap kelompok atau wilayah yang dinilai paling membutuhkan.
“Untuk kelompok, hampir beberapa wilayah, tentunya tidak semua. Karena bantuannya terbatas. Dan kelompok yang mendapatkan tentunya juga dinilai dari kelompok atau wilayah yang paling membutuhkan transportasi dan pengangkutan,” pungkasnya. (zie/dah)