TELITI, JAKARTA – Suramnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) memungkinkan adanya penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) di tahun 2024 ini. Pada momen yang bersamaan, emas naik lebih dari dua persen dalam sepekan ini.
Emas naik dua persen dalam sepekan ini, memberi potensi kembali naik pada level tertinggi sepanjang masa (all the high/ATH) si USD2.414 per troy ons, dengan area resistensi terdekat pada level psikologis USD2.400 per troy ons.
Hal itu dibuktikan, jika secara teknikal, pada chart harian, sejauh tidak mengalami penurunan, bertahan di level USD2.337, level tertinggi emas sepanjang masa akan tercapai kembali.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut data pasar, emas spot naik 0,61 persen secara harian ke USD2.360 per troy ons pada jum’at (10/05) lalu. Dengan begitu, logam kuning ini melompat naik hingga 2.5 persen dalam waktu sepekan.
Kontrak berjangka panjang (futures) emas, untuk pengiriman bulan Juni, naik USD34,70. Atau mengalami kenaikan sekitar 1,5 persen, menjadi USD2.375 per troy ons di Comex.
Harga berdasarkan kontrak paling aktif itu, naik 2,9 persen pada minggu ini. Hal ini menandai penutupan terbaiknya sejak 19 April, menurut Jones Market Data.
“Minat terhadap logam mulia didorong oleh data AS yang lemah, yang mendukung argumen untuk penurunan suku bunga AS tahun ini,” kata Lukman Otunuga, manajer analisis pasar di FXTM, dikutip MarketWatch, Jumat (10/5).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis, klaim tunjangan pengangguran awal naik sebesar 22.000 menjadi 231.0000 dalam pekan yang berakhir 4 Mei – tertinggi sejak Agustus lalu.
Harga emas telah jatuh sejak mencapai rekor tertinggi $2,413.80 pada 19 April, tetapi emas masih melonjak 14,6 persen secara tahunan (YoY).
Harga diperdagangkan hanya di bawah 2% dari harga ATH, sehingga “rekor baru mungkin akan segera terjadi dengan kekuatan fundamental yang tepat,” kata Otunuga kepada MarketWatch.
Hal ini “mengarahkan perhatian kita pada laporan [indeks harga konsumen] pekan depan, yang dapat mempengaruhi ekspektasi seputar apa yang akan dilakukan The Fed pada paruh kedua 2024,” imbuhnya.
Para trader saat ini memperkirakan hampir 25 persen kemungkinan penurunan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin pada Juli, dan melonjak menjadi hampir 49 persen pada September, menurut CME FedWatch Tool. “Setiap perubahan besar terhadap ekspektasi ini kemungkinan akan mempengaruhi harga emas,” pungkas Otunuga. (*/dah)