TELITI, SUMENEP – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumenep Komisariat Lancaran Periode 2023-2024 kritisi kegelisahan feminis dalam lingkup sosial melalui bedah buku yang berjudul “Catatan Kritis Perempuan; Sebuah Analisis Dinamika Sosial” di Pendopo Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kegiatan ini terlaksana dengan penuh suka cita, terbukti dengan hadirnya 60 lebih peserta yang terdiri dari Pengurus HMI Lancaran, kader aktif, dan Mahasiswa baru yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Kegiatan ini berjalan secara dinamis dan dialektis dengan tujuan agar perempuan tidak menutup mata terhadap dinamika sosial. Selain itu, mampu berperan aktif dalam berbagai persoalan, dengan cita-cita menuju masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Aliya Zahra selaku narasumber sekaligus penulis buku menyampaikan, lahirnya buku tersebut terdiri dari beberapa indikator problematik sosial, termasuk pula kegelisahan penulis sendiri.
“Lahirnya buku ini sebenarnya merupakan respons terhadap kegelisahan saya sebagai mahasiswa melihat berbagai problematika yang dihadapi perempuan dan motivasi sebagaimana identitas saya sebagai mahasiswi dan kader HMI-Wati untuk melahirkan karya-karya yang menjadi sumbangsih literasi pembentuk peradaban,” jelasnya.
Menurutnya, Melalui buku tersebut, diharapkan dapat mendorong pembaca untuk lebih peka dan berperan aktif dalam menciptakan perubahan, karena setiap suara perempuan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi dinamika sosial.
Selain itu Dr. K. Ahmad Majdi Tsabit, S.EI., M.M., Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam Universitas Annuqayah, sebagai pembedah menekankan pada penulis dan peserta forum, bahwa, karya tulis ilmiah ini bisa dijadikan rujukan bagi mereka yang seharusnya responsif terhadap keadaan sosial yang ada.
Menurutnya, pentingnya pemahaman terhadap isu-isu sosial yang dihadapi perempuan tidak hanya menyajikan analisis mendalam, tetapi juga menjadi panggilan bagi perempuan untuk berani berkontribusi aktif dalam dinamika masyarakat.
“Pemikiran kritis yang dihadirkan dalam buku ini sangat relevan untuk mendorong mahasiswa dalam menciptakan perubahan positif,” pungkasnya. (zie/dah)