Environtalisme dapat dikatakan sebagai ideologi dan gerakan sosial yang luas sebagai penyeimbang untuk mengendalikan pencemaran atau melindungi keanekaragaman tumbuhan dan satwa.
Peran ideologi environmentalisme dalam kebijakan publik untuk membangun peradaban global yang berkelanjutan sangat relevan dalam konteks pembangunan saat ini.
Ideologi environmentalisme menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kegiatan manusia dan lingkungan alam untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam konteks kebijakan publik, ideologi environmentalisme dapat diintegrasikan dalam berbagai bidang, seperti halnya dengan kebijakn energi untuk mengembangkan sumber energi yang terbarukan.
Contohnya, energi surya dan angin, untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Kemudian peran enviromental dalam Kebijakan Lingkungan yakni dapat melindungi dan melestarikan lingkungan alam, seperti hutan, sungai, dan laut, serta mengurangi polusi udara dan air. Sama halnya pada kebijakan dalam mendukung pertanian yang berkelanjutan, seperti pertanian organik dan pertanian terpadu, untuk mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia.
Maka dari itu, dalam membangun peradaban global yang berkelanjutan, ideologi environmentalisme juga dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai yang dapat dijadikan pengembangan dan kebijakan yang memastikan akses secara adil dan merata terhadap sumber daya alam dan lingkungan yang sehat.
Di negara yang demokrasi ini, pengembangan kebijakan yang melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dan memastikan bahwa keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan pada kepentingan masyarakat.
Dalam keseluruhan, ideologi environmentalisme bisa disimpulkan bahwa memiliki peran penting dalam membangun peradaban global yang berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai environmentalisme dalam kebijakan publik, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan seimbang antara kegiatan manusia maupun lingkungan alam yang lain.
***
*) Oleh: Dara Sri Ariesti Rasyid, Pengurus Kohati Badko Jawa Timur sekaligus Alumni UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi teliti.id
*) teliti.id terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan nalar teliti.id.