TELITI, JAKARTA – Istri komeka Bintang Emon Alca Octaviani positif narkoba usai minum obat flu. Beredarnya informasi Alca Oktaviani positif narkoba itu lantaran pemeriksaan medis yang dijalaninya di ruang laboratorium.
Kendati begitu, Alca Oktaviani positif narkoba itu bukan disebabkan oleh konsumsi obat-obatan terlarang. Melainkan pada waktu itu, istri Komika Bintang Emon ini mengkonsumsi obat flu.
Efek dari mengkonsumsi obat itu, Alca Oktaviani melakukan pemeriksaan medis. Hasil pemeriksaan justru mencengangkan. Alca Oktaviani positif narkoba.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kabar Alca Oktaviani positif narkoba itu ramai diperbincangkan warganet. Komika Bintang Emon juga membagikan obrolan Alca Oktaviani positif narkoba itu ke sosial media instagram pribadinya.
Postingan itu dibagikan Bintang Emon di akun instagram pribadinya pada Kamis, (25/04). Alca Oktaviani juga terkejut hingga tertawa akan hasil pemeriksaan yang menyebutnya positif narkoba.
“Hasilnya positif (narkoba.red). Gara-gara minum obat flu wey,” kata Alca Oktaviani kepada Komika Bintang Emon suaminya.
Pesan hasil tangkapan layar, tertanggal (26/04) itu, dibarengi dengan emoticon tertawa. Hasil pemeriksaan medis Alca Oktaviani positif narkoba itu, membuat dirinya tidak habis pikir. Bahkan Alca Oktaviani sampai menyamakan dirinya seperti tersanka saat di ruang lab.
“Ngakak banget sumpah. Kek (seperti) tersangka di lab,” lanjutnya.
Efek obat flu hasilkan positif narkoba itu ternyata dapat sorotan dari pakar farmasi sekaligus guru besar du universitas Gadjah Mada Prof Dr Apt Zullies Ikawati. Ia mengatakan, obat flu dengan kandungan tertentu dapat memberikan hasil positif palsu.
“Obat-obat flu ini mengandung obat pelega hidung tersumbat yaitu fenilpropanolamin, pseudoefedrin, obat anti-alergi klorfeniramin maleat dan triprolidine,” katanya dikutip detiksumbagsel (27/04).
Secara struktur kimia, obat yang tergolong senyawa amina memiliki struktur yang mirip dengan metamfetamin atau golongan sabu, atau ecstasy yang merupakan narkoba.
Karena itu, apabila alat pemeriksaan kurang sensitif seperti RAPID Test, maka senyawa amina dalam obat tersebut dapat terdeteksi positif narkoba.
“Jika struktur kimianya mirip ya bisa terdeteksi positif juga, jika alat pemeriksaannya kurang sensitif,” imbuh Prof Zullies.
“Namun tidak perlu kuatir, obat-obat tersebut tidaklah obat adiktif dan berbahaya, dan memang bisa diperoleh tanpa resep. Obat tersebut bukan tergolong narkoba, sehingga juga tidak menyebabkan adiksi atau ketergantungan,” katanya lagi. (*/dah)