Kebahagiaan Menurut Friedrich Nietzschee

Avatar photo

- Jurnalis

Kamis, 11 Juli 2024 - 04:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Friedrich Nietzsche adalah seorang filsuf Jerman abad ke-19, memperkenalkan pandangan yang kontroversial dan mendalam tentang kebahagiaan yang masih memengaruhi pemikiran manusia hingga saat ini. (Hulton Deutsch / Getty Images)

Friedrich Nietzsche adalah seorang filsuf Jerman abad ke-19, memperkenalkan pandangan yang kontroversial dan mendalam tentang kebahagiaan yang masih memengaruhi pemikiran manusia hingga saat ini. (Hulton Deutsch / Getty Images)

Perjalanan sejarah filsafat, pemikiran Friedrich Nietzsche mengenai kebahagiaan telah menjadi subjek perdebatan dan penelitian yang mendalam. Nietzsche adalah seorang filsuf Jerman abad ke-19, memperkenalkan pandangan yang kontroversial dan mendalam tentang kebahagiaan yang masih memengaruhi pemikiran manusia hingga saat ini.

Akar Pemikiran Nietzsche

Friedrich Nietzsche menolak pandangan tradisional tentang kebahagiaan sebagai tujuan utama hidup. Baginya, pandangan ini terlalu dangkal dan menghambat perkembangan individu. Sebaliknya, ia menekankan pentingnya pencarian makna yang mendalam tentang kehidupan, bahkan melalui penderitaan dan konflik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Superman Nietzsche

Konsep utama dalam pemikiran Nietzsche adalah “Übermensch” atau “Superman”. Menurutnya, manusia sejati adalah mereka yang mampu mengatasi konvensi sosial dan moral yang mengikat, serta menciptakan nilai-nilai mereka sendiri. Baginya, kebahagiaan tidak dapat dicapai dengan mengikuti massa, tetapi dengan mengembangkan diri secara individual dan mencapai potensi tertinggi.

Baca Juga :  Islam dan Filsafat Khudi: Tinjauan Epistemologi Islam dalam Pemikiran Muhammad Iqbal

Penderitaan dan Pertumbuhan

Nietzsche meyakini bahwa penderitaan adalah bagian alami dari kehidupan manusia dan bahkan diperlukan untuk pertumbuhan dan evolusi individu. Menurutnya, melalui penderitaan, manusia dapat memperkuat diri mereka sendiri, menemukan kekuatan dalam kelemahan, dan tumbuh menjadi versi yang lebih baik dari diri mereka sendiri.

Hubungan dengan Kebahagiaan

Bagi Nietzsche, kebahagiaan bukanlah tujuan akhir, tetapi hasil dari kehidupan yang diisi dengan makna dan pencapaian yang berarti. Kebahagiaan yang sejati tidak ditemukan dalam kenikmatan sesaat atau kesenangan jangka pendek, tetapi dalam pengalaman kehidupan yang dalam dan penuh makna. Itulah sebabnya mengapa ia menekankan pentingnya pengembangan diri dan penciptaan nilai-nilai baru.

Kesimpulan mendasarnya, dalam pandangan Nietzsche, pencarian kebahagiaan bukanlah tujuan yang harus dicapai, tetapi hasil dari kehidupan yang penuh makna, penuh tantangan, dan penuh pertumbuhan. Melalui konsep-konsep seperti Superman dan penghargaan terhadap penderitaan, Nietzsche menawarkan pandangan yang provokatif dan menginspirasi tentang arti sejati kebahagiaan dalam kehidupan manusia.

Baca Juga :  Mengintip Kehidupan Sehari-hari Profesor Zainuddin Syarif

***

*) Oleh : Romaji, mantan Ketua Umum Badan Pengelola Latihan Himpunan Mahasiswa IsIam (BPL HMI) Cabang Sampang. 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi teliti.id

*) teliti.id terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan nalar teliti.id.

Berita Terkait

Islam dan Filsafat Khudi: Tinjauan Epistemologi Islam dalam Pemikiran Muhammad Iqbal
Mengintip Kehidupan Sehari-hari Profesor Zainuddin Syarif
Berita ini 94 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 Oktober 2024 - 16:42 WIB

Islam dan Filsafat Khudi: Tinjauan Epistemologi Islam dalam Pemikiran Muhammad Iqbal

Kamis, 11 Juli 2024 - 04:46 WIB

Kebahagiaan Menurut Friedrich Nietzschee

Minggu, 12 Mei 2024 - 10:39 WIB

Mengintip Kehidupan Sehari-hari Profesor Zainuddin Syarif

Berita Terbaru

Dara Sri Ariesti Rasyid, Pengurus Korps Himpunan Mahasiswa Islam (Kohati) Badan Koordinasi (Badko) Jawa Timur.  (DARA FOR TELITI)

Global

Peran Media Digital dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 20 Feb 2025 - 03:26 WIB

Aisyiah Aiwani Baletti Kader HMI Cabang Kupang sekaligus mahasiswa pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang. (SASA FOR TELITI)

Global

Celah Tembok Besar Antara Individu dan Teknologi

Kamis, 20 Feb 2025 - 02:01 WIB

Mochammad Chafizd Baihaqi, S.Ag, kader HMI dan seorang pebelajar dari Tulungagung. (CHAFIDZ FOR TELITI)

Global

Peran Medsos dalam Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 20 Feb 2025 - 01:53 WIB