Kemerdekaan merupakan basic skill setiap manusia dalam menjalani kehidupan. Tanpa sikap merdeka, tentu setiap langkah yang dilakukan mudah goyah dan tujuan tidak akan pernah tercapai. Hal itu menjadi konsekuensi logis setiap manusia. Termasuk kader HMI.
Kemerdekaan menjadi modal utama dalam berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) menempatkan kemerdekaan sebagai hal paling asasi setiap manusia. Sebab, pada kenyataannya.
Manusia tanpa kemerdekaan dalam dirinya, tidak mungkin terjadi. Sebab kemerdekaan merupakan fitrah tuhan sebagai keistimewaan dalam mennjalan misi ketuhanan di muka bumi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Misi ketuhanan paling penting yakni menjadi khalifah (pemimpin). Pada perspektif ini, tentu pemimpin yang diharapka adalah sosok maanusia hanief yang cenderung kepada kebenaran. Manusia hanif akan menjadi prophetic leader dan akan menjalankan laju kepemimpinannya sesuai hati nurani.
Tidak hanya itu, pemimpin hanief akan membawa laju kepemimpinan dengan modal ikhlas tanpa embel-embel apapun. Sebab, proses yang dilakukan semata-mata karena Allah dimanapun dia ditempatkan.
Mulai dari kepemimpinan pribadi, keluarga, pemerintahan hingga agama. dengan begitu segela bentuk kepemimpinan tidak berlandaskan apapun kecuali mencari ridho Allah SWT. Tanpa terkecuali kepemimpinan pada sektor negara.
Pemimpin pada esensinya adalah abdi. pemimpin negara memiliki fungsi sebagai abdi negara. Menjadi pelayan masyarakat untuk memberikan jaminan dan kemudahan. Sehingga terbentuk sebuah kesejahteraan.
Dari sini penulis menarik benang merah, kemerdekaan kader hmi yang dipupuk selama bertahun-tahun sejak di komisariat dan jenjang training di HMI menjadi bekal utama laju kepemimpinan dalam suatu bang. Kepemimpinan dalam negara juga menjadi nilai ibadah dan misi ketuhanan selama diniatkan dengan ikhla untuk mendapatkan ridho Allah SWT.
**”
*) Oleh : Rahman Maulana, Kader aktif Himipunan Mahasiswa Islam (HMI) sekaligus mahasiswa pascasarjana magister manajemen Universitas Ciputra Surabaya
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi teliti.id
*) teliti.id terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan nalar teliti.id.