TELITI, PROBOLINGGO – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menyebutkan bahwa dalam mewujudkan bentuk cintanya kepada Nabi, Pesantren yang diasuhnya telah melakukan berbagai kegiatan, di antaranya seperti pembacaan Maulid Diba’, Barzanji, dan Simtudduror. Beliau menyebutkan bahwa itu semua adalah bentuk cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut disampaikan saat memberi sambutan pada acara peringatan maulid Nabi, Ahad (29/09/24)
“Hikmah adanya peringatan maulid ini adalah untuk mensyukuri kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai a’domun ni’am, nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada kita. Melalui beliau kita bisa menjadi orang yang beriman dan berislam, orang yang bisa membedakan haq dan batil, sehingga kita bisa tahu jalan yang menuntun ke surga dan jalan yang menjerumuskan ke neraka,” tuturnya.
Dengan adanya penyampaian tentang kelahiran Nabi, lanjut beliau, kita bisa semakin mengenal sosok Rasulullah sebagai panutan umat seluruh alam. Ia pun menerangkan bahwa kecintaan kepada Nabi dapat tumbuh dengan tidak hanya mengenal nama Nabi saja, akan tetapi juga mengenal akhlak dan amaliyahnya serta meniru sebaik-sebaiknya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kecintaan ini sangat penting, kita berharap dengan kecintaan kepada beliau, selain kita berharap nanti akan dikumpulkan dengan beliau di hari akhir, kita juga akan termotivasi untuk meneladani akhlak, amaliah, dan mengikuti ajarannya sehingga menjadi dapat kesenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat,” imbuhnya.
Kiai Zuhri berharap, dengan peringatan Maulid Nabi SAW ini, kita bisa membawa keberkahan berupa ilmu.
“Insya Allah kalau ilmu itu diamalkan, manfaatnya bukan hanya kita rasakan di dunia tapi insyaAllah nanti juga di akhirat,” pungkasnya.
Sebagai penceramah pada peringatan maulid ini adalah Habib Achmad Jamal bin Thoha Baagil, sosok moderat yang berdakwah dengan penuh kesantunan. (pon/dah)