Korban Banjir Sumbar, 37 Jiwa Meninggal dan 17 Jiwa Hilang

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 13 Mei 2024 - 18:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

EVAKUASI: Tim penyelamat berusaha mencari korban banjir bandang di kawasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar di Sumatra Barat. (Basarnas Padang For Teliti)

EVAKUASI: Tim penyelamat berusaha mencari korban banjir bandang di kawasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar di Sumatra Barat. (Basarnas Padang For Teliti)

Korban banjir bandang yang menerjang kawasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar di Sumatra Barat, terus bertambah. Hingga laporan ini disampaikan sedikitnya 37 orang meninggal dan 17 lainnya hilang.

TELITI, JAKARTA – Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, Abdul Malik, mengatakan jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi yang menerjang Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, dan Padang Panjang di Provinsi Sumatra Barat mencapai 37 orang. Bencana alam itu terjadi pada Sabtu (11/5) malam.

“Hingga pukul 21.00 WIB, korban yang meninggal di Kabupaten Agam dan Tanah Datar itu berjumlah 37 orang,” kata Abdul dilansir VOA (13/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Basarnas Padang mengatakan 19 orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Kabupaten Agam, 9 orang di Tanah Datar, 7 orang di Padang Pariaman, dan 2 orang di Padang Panjang.

“Sudah 35 orang di antaranya sudah teridentifikasi dan dua orang yang belum terindentifikasi oleh tim disaster victim identification (DVI),” ujar Abdul.

Baca Juga :  Pasangan Capres-cawapres Nomor Urut 01 dan 03 Sepakat Layangkan Gugatan Sengketa Pemilu ke MK

Menurut Abdul, para korban meninggal karena tertimpa material banjir bandang dan lahar dingin hingga terbawa arus sungai pada saat bencana alam itu terjadi. Kini, Basarnas Padang masih melakukan pencarian terhadap 17 orang yang belum ditemukan.

“Korban yang masih dicari sampai sekarang berjumlah 17 orang. Itu 14 orang di Tanah Datar dan 3 orang di Agam,” ungkapnya.

Kendati demikian, pencarian terhadap korban hilang dihentikan sementara lantaran hujan yang terjadi di lokasi banjir bandang dan lahar dingin. Masyarakat pun diimbau mengikuti arahan dari pemerintah terkait dengan pencarian keluarganya yang masih hilang.

“Kondisi di lokasi hujan, kami mengkhawatirkan lahar dingin (kembali) turun. Kami masih tetap memantau karena ada masyarakat yang sedang melakukan pencarian. Kami mengimbau masyarakat tidak melakukannya, tapi ini tidak bisa larang karena pihak keluarganya ada yang belum ditemukan. Namun kami berharap pihak-pihak keluarga mengikuti imbauan dari pemerintah,” jelas Abdul.

WALHI Sumbar: Pemerintah Lalai Lestarikan Fungsi Lingkungan

Baca Juga :  Kepala LAN RI Hadiri Advance Training Badko HMI Jatim, Minta Kader HMI Jadi Great Leader

Sementara itu Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sumatra Barat, Wengki Purwanto, menilai banjir bandang dan aliran lahar dingin terjadi karena pemerintah lalai dalam melindungi dan melestarikan fungsi lingkungan.

“Gagal dalam melakukan penataan ruang dan penyelenggaraan penanggulangan bencana. Risiko bencana ekologis di kawasan Lembah Anai telah sering diingatkan banyak pihak, bahkan rekomendasi-rekomendasi resmi telah diberikan kepada pemangku kebijakan,” kata Wengki dalam keterangan tertulisnya.

Lebih jauh Walhi Sumbar menilai bencana alam itu juga terjadi karena adanya aktivitas yang mengakibatkan perubahan terhadap kawasan yang tidak sesuai dengan fungsi zona Taman Wisata Alam (TWA) Mega Mendung di Tanah Datar. Pemerintah pun diminta untuk bertanggung jawab atas bencana alam yang terjadi di kawasan Lembah Anai.

“Pemerintah gagal dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana. Sebaliknya, masyarakat ditempatkan pada situasi rawan bencana dan akhirnya menjadi korban. Pemerintah harus betul-betul meninggalkan kebijakan yang menempatkan masyarakat dalam situasi rawan bencana,” pungkasnya. (*/dah)

Berita Terkait

Kepala LAN RI Hadiri Advance Training Badko HMI Jatim, Minta Kader HMI Jadi Great Leader
Bea dan Cukai Jatim 1 dan Polsek Simokerto digugat Kuasa Hukum IH ke PN Sidoarjo
Dua Pujian Paus Fransiskus Saat Kunjungan ke Indonesia
Badko HMI Jatim Soroti Revisi Undang-undang Pilkada
Irwan Hidayat Dorong Pembaharuan Perkaderan Jelang Munas di Semarang
Perkuat Ekosistem Bisnis Global, Hibetren Indonesia Kunjungan Kerja di Jepang
Helikopter Iran Gunakan Piranti Sebelum Revolusi Islam 1979
Ebrahim Raisi Meninggal Saat Krisis Sosial Politik dan Ekonomi
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 20:06 WIB

Kepala LAN RI Hadiri Advance Training Badko HMI Jatim, Minta Kader HMI Jadi Great Leader

Kamis, 26 Desember 2024 - 16:39 WIB

Bea dan Cukai Jatim 1 dan Polsek Simokerto digugat Kuasa Hukum IH ke PN Sidoarjo

Jumat, 6 September 2024 - 00:30 WIB

Dua Pujian Paus Fransiskus Saat Kunjungan ke Indonesia

Rabu, 21 Agustus 2024 - 23:44 WIB

Badko HMI Jatim Soroti Revisi Undang-undang Pilkada

Minggu, 16 Juni 2024 - 14:24 WIB

Irwan Hidayat Dorong Pembaharuan Perkaderan Jelang Munas di Semarang

Selasa, 4 Juni 2024 - 06:46 WIB

Perkuat Ekosistem Bisnis Global, Hibetren Indonesia Kunjungan Kerja di Jepang

Selasa, 21 Mei 2024 - 02:20 WIB

Helikopter Iran Gunakan Piranti Sebelum Revolusi Islam 1979

Selasa, 21 Mei 2024 - 01:35 WIB

Ebrahim Raisi Meninggal Saat Krisis Sosial Politik dan Ekonomi

Berita Terbaru

Dara Sri Ariesti Rasyid, Pengurus Korps Himpunan Mahasiswa Islam (Kohati) Badan Koordinasi (Badko) Jawa Timur.  (DARA FOR TELITI)

Global

Peran Media Digital dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 20 Feb 2025 - 03:26 WIB

Aisyiah Aiwani Baletti Kader HMI Cabang Kupang sekaligus mahasiswa pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang. (SASA FOR TELITI)

Global

Celah Tembok Besar Antara Individu dan Teknologi

Kamis, 20 Feb 2025 - 02:01 WIB

Mochammad Chafizd Baihaqi, S.Ag, kader HMI dan seorang pebelajar dari Tulungagung. (CHAFIDZ FOR TELITI)

Global

Peran Medsos dalam Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 20 Feb 2025 - 01:53 WIB