Teliti, Pamekasan – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan, dorong petani bercocok tanam singkong hingga kacang-kacangan selama musim panas ini. Menurutnya, jenis tanaman tersebut tahan cuaca panas dan tidak membutuhkan banyak air.
Plt Kepala DKPP Pamekasan, Nolo Garjito menguraikan, petani dapat beralih pada tanaman alternatif seperti singkong dan kacang-kacangan memiliki ketahanan terhadap cuaca panas saat ini
“Kami mendorong para petani untuk mulai mempertimbangkan tanaman yang lebih tahan terhadap cuaca panas, seperti sayur-sayuran, singkong dan kacang-kacangan, sebagai tanaman alternatif jangka panjang, karena tidak memerlukan air yang banyak,” jelasnya, Selasa (15/10/2024)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, berdasarkan perkiraan BMKG, hujan akan turun di bulan November hingga Desember. Pada bulan tersebut, besar kemungkinan petani sudah kembali bercocok tanam.
“Saat ini bisa menjadi persiapan untuk para petani untuk tanam padi hingga memasuki bulan November dan Desember, yang insyaAllah sudah hujan berdasarkan keterangan BMKG,” urainya.
Sementara itu, petani asal Kecamatan Larangan Syafroni mengatakan, tanah di sawah dan ladangnya mengering. Pasokan air irigasi pun mulai menipis. Sehingga banyak petani memilih untuk menghentikan sementara kegiatan bertani.
“Biasanya kami mulai menanam padi atau jagung pada awal musim tanam, tapi sekarang kami tidak bisa berbuat apa-apa karena cuaca panas ini,” ujarnya.
Syafroni menyebut, kalau dipaksakan, bisa gagal total. Karena tanaman tidak tahan dengan panas seperti saat ini. Pada sisi lain, ketersediaan air cukup menipis. Sehingga berpotensi gagal. Baik pada tanaman padi, jagung hingga cabai.
“Bila dipaksakan akan gagal. Karena tanaman tidak tahan panas seperti ini. Kami berharap hujan cepat turun, karena lahan kami sudah sangat kering,” pungkasnya. (zie/win/dah)