TELITI.PROBOLINGGO – Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo belajar Gap analysis sebagai persiapan pesantren menuju manajemen ISO 21001:2018. Kamis (26/06/24) di Aula Mini Pesantren.
Gap Analysis sering diartikan sebagai perbandingan antara kinerja saat ini dan potensi yang diharapkan sebelumnya. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa gap analysis adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui apakah kinerja saat ini sudah mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan. Penjelasan ini disampaikan trainer Dodik P, S.AK saat memberikan materi Gap Analysis.
Menggunakan gap analysis akan memberikan banyak manfaat kepada terhadap program yang dirancang di Pondok Pesantren.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mengetahui masalah yang terjadi pada bisnis, yaitu dengan mengidentifikasi penggunaan sumber daya dan melihat apakah hasilnya sudah sesuai dengan harapan yang diperkirakan dari awal. Oleh sebab itu, penting untuk melakukan gap analysis secara berkala pada pendidikan di pesantren,” imbuhnya.
Dodik memberikan pujian terhadap pesantren Nurul Jadid yang telah berani melakukan terobosan menuju ISO 21001: 2018. Apa yang telah dilakukan oleh pesantren ini sangat layak untuk mendapatkan standarisasi ISO yang disebutkan.
“Setiap kali saya bertanya tentang dokumen yang diharuskan pada ISO ini ternyata sudah siap tinggal pembenahan-pembenahan,” sambungnya.
Ia juga berharap agar ada grup FGD untuk saling bertukar pikiran berkait dengan persiapan ISO tersebut.
“Kita akan lebih mendalam diskusinya di grup FGD agar saling melengkapi kebutuhan terkait pesantren Nurul Jadid menuju ISO 21001:2018,” tegasnya.