Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI dalam Kehidupan Bermasyarakat

Avatar photo

- Jurnalis

Selasa, 18 Februari 2025 - 08:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PENUH SEMANGAT: Foto Bersama peserta advance training dengan pemateri usai menerima materi pembelajaran.(YUSRIL FOR TELITI)

PENUH SEMANGAT: Foto Bersama peserta advance training dengan pemateri usai menerima materi pembelajaran.(YUSRIL FOR TELITI)

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan organisasi mahasiswa yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan intelektual dan keislaman di Indonesia. Sebagai organisasi yang berlandaskan Islam, HMI memiliki Nilai-Nilai Dasar Perjuangan (NDP) yang menjadi pedoman bagi anggotanya dalam berpikir dan bertindak. Implementasi nilai-nilai ini tidak hanya berperan dalam pengembangan individu tetapi juga dalam membangun tatanan sosial yang lebih baik.

Dalam konteks kehidupan bermasyarakat, penerapan nilai-nilai dasar perjuangan HMI sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang harmonis, berkeadilan, dan berkemajuan. Artikel ini akan mengulas bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dengan mengacu pada teori antropologi, sosial, serta nilai-nilai Islam yang menjadi dasar moralitas dalam kehidupan masyarakat.

Perlu diketahui juga bahwa, Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari manusia dalam berbagai aspek, termasuk budaya dan sosial, memberikan pemahaman bahwa setiap kelompok memiliki nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam interaksi sosial. Dalam konteks HMI, nilai-nilai dasar perjuangan mencerminkan identitas budaya organisasi yang berorientasi pada intelektualisme dan spiritualisme.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu aspek penting dalam antropologi adalah konsep habitus yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu. Habitus adalah pola pikir dan tindakan yang terbentuk dari pengalaman sosial dan budaya seseorang. Dalam hal ini, nilai-nilai dasar perjuangan HMI membentuk habitus anggotanya agar selalu berpegang teguh pada prinsip keislaman, intelektualitas, dan perjuangan sosial.

Dalam kehidupan bermasyarakat, habitus yang dibangun melalui NDP HMI dapat menciptakan individu yang memiliki kesadaran sosial tinggi, mampu beradaptasi dengan lingkungan, serta berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tujuan antropologi yang menekankan pemahaman terhadap dinamika budaya dan sosial dalam kehidupan manusia.

Baca Juga :  Strategi Branding Potensi Daerah dalam Menunjang Kemajuan Ekonomi Kabupaten Probolinggo

Secara sosiologis, nilai-nilai dasar perjuangan HMI mencerminkan upaya untuk membangun tatanan sosial yang lebih adil dan demokratis. Teori struktural-fungsionalisme yang dikemukakan oleh Talcott Parsons menjelaskan bahwa setiap elemen dalam masyarakat memiliki fungsi tertentu untuk menjaga keseimbangan sosial. Dalam hal ini, nilai-nilai perjuangan HMI berfungsi sebagai landasan moral dan etika bagi anggotanya dalam berkontribusi terhadap masyarakat.

Salah satu nilai utama dalam perjuangan HMI adalah kepedulian sosial. Hal ini dapat diimplementasikan dalam berbagai bentuk, seperti advokasi terhadap masyarakat yang kurang beruntung, pemberdayaan ekonomi, hingga penguatan pendidikan. Melalui peran aktif ini, anggota HMI dapat menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Selain itu, teori konflik yang dikemukakan oleh Karl Marx juga relevan dalam memahami bagaimana nilai-nilai perjuangan HMI dapat diterapkan dalam mengatasi ketimpangan sosial. Dalam masyarakat yang masih menghadapi ketidakadilan ekonomi dan politik, nilai-nilai perjuangan HMI dapat menjadi alat bagi mahasiswa untuk mengkritisi kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat serta mendorong perubahan sosial yang lebih inklusif dan demokratis.

Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin mengajarkan umatnya untuk berperan aktif dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik. Nilai-nilai dasar perjuangan HMI selaras dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya keadilan, kejujuran, dan kerja sama dalam kehidupan bermasyarakat.

Salah satu konsep penting dalam Islam adalah ukhuwah Islamiyah (persaudaraan dalam Islam), yang mengajarkan pentingnya solidaritas di antara sesama Muslim. Dalam konteks HMI, ukhuwah Islamiyah menjadi landasan bagi anggota untuk selalu menjaga kebersamaan dan memperjuangkan kepentingan umat.

Baca Juga :  IQAIR Sebut Indonesia Negara Paling Berpolusi

Selain itu, Islam juga mengajarkan konsep amar ma’ruf nahi munkar, yaitu menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Dalam kehidupan bermasyarakat, nilai ini dapat diwujudkan dalam bentuk partisipasi aktif dalam menyuarakan kebenaran, menegakkan keadilan, dan menentang segala bentuk penyimpangan sosial.

Maka dari itu, Nilai-Nilai Dasar Perjuangan HMI merupakan pedoman yang tidak hanya relevan bagi anggotanya tetapi juga memiliki dampak besar dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan pendekatan antropologi, sosial, dan keislaman, nilai-nilai ini dapat diimplementasikan secara efektif dalam berbagai aspek kehidupan.

Penerapan nilai-nilai ini dalam kehidupan bermasyarakat dapat menciptakan individu yang memiliki kesadaran sosial tinggi, mampu berkontribusi dalam pembangunan, serta menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi banyak orang. Oleh karena itu, penting bagi setiap anggota HMI untuk terus menginternalisasi dan mengamalkan nilai-nilai perjuangan ini agar dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.

***

*) Oleh: Yusril Rahmatullah Sholeh, S.H., Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Timur, Bidang Infokom dan Cyber

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi teliti.id

*) teliti.id terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan nalar teliti.id.

 

Berita Terkait

Peran Media Digital dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Skema Baru Era Digital Pada Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
Paradigma Baru, Media Digital Mengubah Tatanan Ekonomi Global
Celah Tembok Besar Antara Individu dan Teknologi
Peran Medsos dalam Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional
Tantangan Pers Ditengah Pesatnya Media Sosial
Pemuda dan Spirit Indonesia Emas 2045
Penyakit FoMO Pemuda di Era Industri 5.0
Berita ini 81 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 20 Februari 2025 - 03:26 WIB

Peran Media Digital dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 20 Februari 2025 - 03:13 WIB

Skema Baru Era Digital Pada Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Kamis, 20 Februari 2025 - 02:33 WIB

Paradigma Baru, Media Digital Mengubah Tatanan Ekonomi Global

Kamis, 20 Februari 2025 - 02:01 WIB

Celah Tembok Besar Antara Individu dan Teknologi

Kamis, 20 Februari 2025 - 01:53 WIB

Peran Medsos dalam Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional

Rabu, 19 Februari 2025 - 18:53 WIB

Pemuda dan Spirit Indonesia Emas 2045

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:20 WIB

Penyakit FoMO Pemuda di Era Industri 5.0

Rabu, 19 Februari 2025 - 09:48 WIB

Target 30% Tidak Tercapai, Keterwakilan Perempuan Hanya 9% di Kabinet Merah Putih

Berita Terbaru

Dara Sri Ariesti Rasyid, Pengurus Korps Himpunan Mahasiswa Islam (Kohati) Badan Koordinasi (Badko) Jawa Timur.  (DARA FOR TELITI)

Global

Peran Media Digital dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 20 Feb 2025 - 03:26 WIB

Aisyiah Aiwani Baletti Kader HMI Cabang Kupang sekaligus mahasiswa pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang. (SASA FOR TELITI)

Global

Celah Tembok Besar Antara Individu dan Teknologi

Kamis, 20 Feb 2025 - 02:01 WIB

Mochammad Chafizd Baihaqi, S.Ag, kader HMI dan seorang pebelajar dari Tulungagung. (CHAFIDZ FOR TELITI)

Global

Peran Medsos dalam Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 20 Feb 2025 - 01:53 WIB