Peran Seorang Santri Menurut Kiai Zuhri Zaini

- Jurnalis

Senin, 13 Mei 2024 - 15:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton saat memberikan tausyiah di acara pertemuan alumni Pesantren Nurul Jadid

KH. Moh. Zuhri Zaini Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton saat memberikan tausyiah di acara pertemuan alumni Pesantren Nurul Jadid

TELITI, PROBOLINGGO-Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH. Moh, Zuhri Zaini menjelaskan tentang hakikat seorang santri di acara halal bihalal yang dilaksanakan Pembantu Pengurus Pondok Pesantren Nurul Jadid (P4NJ) Probolinggo barat. Ahad (11/03/24).

Kiai Zuhri mengulas prihal yang harus dimiliki oleh santri. Ia mengungkapkan bahwa santri harus memiliki amaliah, perilaku dan amaliah ahlusunnah waljamaah.

“Sebab santri tidak mengenal tempat dan waktu. Bahkan secara luas, sebagai seorang santri harus memiliki amaliah, perilaku dan aqidah yang berpaham ahlussunnah,” imbuhnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, pengasuk ke IV Pesantren Nurul Jadid ini menerangkan tentang manfaat dari halal bihalal. Katanya, halal bihalal adalah ajang silaturrahim dan momentum untuk saling meminta maaf.

“Orang yang ingin dilapangkan rizkinya oleh Allah (bukan berarti kaya), salah satunya dengan merutinkan silaturahmi,” tegasnya.

Sebagai makhluk sosial, kiai Zuhri mengungkapkan sebuah keniscayaan pasti berinteraksi dengan yang orang lain, kecuali orang yang tidak normal. Maka dalam interaksi itu ada ungkapan yang kemungkinan salah.

“Sebagai manusia memiliki fitrah dan tempat salah dan dosa, ini harus di sadari,. Jika berbuat salah segera meminta maaf dan sebaliknya juga memaafkan kepada orang lain pada dirinya,” imbuhnya.

Baca Juga :  Peserta dari Berbagai Provinsi Ikuti Ujian HSK di SMA Nurul Jadid Paiton

Beliau memberikan contoh seorang panutan umat manusia, yaitu junjungan Nabi Muhammad Saw. Menurutnya, kiata perlu melihat rumah nabi, dengan kamar terbatas, di samping masjid, tapi pemiliknya berhati luas, maka menjadi luas dan tempat bernaung umat.

“Nabi juga senang menyambung silaturahmi. Melalui aktifitas ini, dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya. Umur itu tidak berarti jumlah tahun. Tapi seberapa banyak kebaikan yang dilakukan. Nabi dalam waktu berumur pendek namu sangat panjang kebaikannya,” tegasnya.

Selain itu, kiai Zuhri menyinggung pentingnya kebersamaan. Kebersamaan dibutuhkan untuk melanjutkan kehidupan. Kebersamaan perlu dirawat dan diperbaharui. kebersamaan tidak hanya menunggu takdir, tapi harus dijemput, diikhtiarkan. kita melihat kebersamaan tumbuh manakala ada musibah. kita tidak perlu menunggu musibah untuk memelihara kebersamaan. Mulailah sejak saat ini. kebersamaan dilakukan dalam wadah yang sempit, yaitu perkumpulan alumni, atau lebih luas yakni jam’iyah Nahdlatul Ulama, atau lebih luas lagi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Lebih lanjut, kiai menambahkan, hikmah lain dalam kegiatan silaturahmi dan halal bihalal itu adalah terus menambah ilmu pengetahuan. Hidup ini jangan sekedar dijalani tapi juga dipelajari agar setiap hari senantiasa tambah baik. Sebagaimana sabda nabi, orang yang hari ini lebih baik dengan kemarin adalah orang yang untung, orang yang hari ini sama dengan kemarin rugi, orang yang hari ini lebih buruk hari kemarin binasa. Menjadi orang bermanfaat tidak harus menjadi kiai, ustadz, apa yang bermanfaat dilakukan saja.

Baca Juga :  Irwan Hidayat Satu-satunya Calon Ketum BPL PB HMI dari Jatim

“Merawat kebersamaan dilakukan dengan saling menghargai satu sama lain, jangan menuntut dihargai saja, tapi belajar menghargai yang lain,” harapnya.

Kiai Zuhri juga berharap, selain mencari ilmu, tugas lain adalah menyebar ilmu, meski tidak alim, tidak perlu menunggu alim atau kaya untuk berdakwah, kita sebagai santri adalah pewaris nabi. Mewarisi apa? yaitu ilmu untuk diamalkan dan disebarkan. untuk hal ini kita bisa kerjasama dengan alumni pondok pesantren manapun, atau bahkan dengan kelompok yang tidak pernah mondok sekalipun, asalkan memiliki komitmen yang sama.

Berita Terkait

Mahasiswa KKN Universitas Nurul Jadid Dilibatkan Membangun Desa di Bondowoso
Gelar Upcycle, siswa MI Nurul Mun’im Sulap Botol Bekas Menjadi Meja
Pesantren Nurul Jadid Gelar Spiritual Coaching
Dua Tokoh Teladan Bertemu yaitu Kiai Zuhri Zaini dan Kiai Fuad Nur Hasan
Penjelasan Dr. Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah; Hikmah yang Didapat Ketika Baca Istighfar Sebelum Subuh
Dr. Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah Ajak Meneladani Kesabaran dan Totalitas Nabi Ibrahim*
Pesantren Nurul Jadid Sosialisakan 5 Perubahan Peraturan Kepala Pesantren
Menuju Standarisasi Internasional, Pesantren Nurul Jadid akan Tetapkan ISO 21001
Berita ini 124 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 11 Juli 2024 - 19:39 WIB

Mahasiswa KKN Universitas Nurul Jadid Dilibatkan Membangun Desa di Bondowoso

Selasa, 9 Juli 2024 - 10:39 WIB

Gelar Upcycle, siswa MI Nurul Mun’im Sulap Botol Bekas Menjadi Meja

Senin, 8 Juli 2024 - 14:06 WIB

Pesantren Nurul Jadid Gelar Spiritual Coaching

Minggu, 7 Juli 2024 - 13:39 WIB

Dua Tokoh Teladan Bertemu yaitu Kiai Zuhri Zaini dan Kiai Fuad Nur Hasan

Senin, 24 Juni 2024 - 09:29 WIB

Penjelasan Dr. Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah; Hikmah yang Didapat Ketika Baca Istighfar Sebelum Subuh

Kamis, 20 Juni 2024 - 18:54 WIB

Dr. Ny. Hj. Khodijatul Qodriyah Ajak Meneladani Kesabaran dan Totalitas Nabi Ibrahim*

Kamis, 20 Juni 2024 - 10:42 WIB

Pesantren Nurul Jadid Sosialisakan 5 Perubahan Peraturan Kepala Pesantren

Selasa, 11 Juni 2024 - 13:31 WIB

Menuju Standarisasi Internasional, Pesantren Nurul Jadid akan Tetapkan ISO 21001

Berita Terbaru

Dara Sri Ariesti Rasyid, Pengurus Korps Himpunan Mahasiswa Islam (Kohati) Badan Koordinasi (Badko) Jawa Timur.  (DARA FOR TELITI)

Global

Peran Media Digital dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 20 Feb 2025 - 03:26 WIB

Aisyiah Aiwani Baletti Kader HMI Cabang Kupang sekaligus mahasiswa pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang. (SASA FOR TELITI)

Global

Celah Tembok Besar Antara Individu dan Teknologi

Kamis, 20 Feb 2025 - 02:01 WIB

Mochammad Chafizd Baihaqi, S.Ag, kader HMI dan seorang pebelajar dari Tulungagung. (CHAFIDZ FOR TELITI)

Global

Peran Medsos dalam Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 20 Feb 2025 - 01:53 WIB