Perselisihan Terus Menerus Jadi Faktor Utama Perceraian di Pamekasan

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 19:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

NGANTOR: Panitera Hukum Muda Pengadilan Agama (PA) Fitrotin Nuzuliyah saat memeriksa angka perceraian di meja kerjanya, Jumat (11/10/2024) (M Rozien Abqoriy/TELITI)

NGANTOR: Panitera Hukum Muda Pengadilan Agama (PA) Fitrotin Nuzuliyah saat memeriksa angka perceraian di meja kerjanya, Jumat (11/10/2024) (M Rozien Abqoriy/TELITI)

Teliti, PamekasanAngka perceraian di Kabupaten Pamekasan semakin marak terjadi. Terhitung sejak bulan Januari hingga September 2024, angka perceraian dari 1.028 kasus, didominasi faktor perselisihan terus menerus. Yakni 981.

Panitera Hukum Muda Pengadilan Agama (PA) Pamekasan, Fitrotin Nuzuliyah mengurai, angka perceraian itu terhitung sejak bulan Januari hingga Oktober 2024. Menurutnya, faktor utama perceraian itu dilatarbelakangi kondisi ekonomi keluarga.

“Di sini yang menjadi faktor dominan adalah faktor ekonomi,” urainya, Jum’at (11/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya angka peperceraian itu termasuk gugat cerai dan gugat talak yang sudah ditetapkan oleh Pengadilan Agama (PA) Pamekasan. Para suami belum bisa memberi nafkah kepada istrinya. Atau sebaliknya, istri merasa kurang. Sehingga timbul konflik keluarga.

“Terkadang dari suami kurang memberikan nafkah, dan istri merasa kurang, akhirnya timbul konflik yang mengakibatkan perceraian,” jelasnya.

Baca Juga :  Helikopter Ebrahim Raisi Mendarat Darurat

Kendati begitu, menurutnya, angka perceraian di Pamekasan terbilang menurun. Tahun 2024 ini mencapai 1.028. Angka itu turun dari tahun 2022 dengan angka 1.533, dan 2023 sebanyak 1.207.

“Angka perceraian tahun 2024 turun dari tahun sebelumnya. Penyebabnya perselisihan terus menerus dengn angka 981,” lanjutnya.

Selain itu, dirinya menilai banyak yang dikorbankan dalam kasus perceraian. Diantaranya kesejahteraan hingga mental anak. Sehingga, kata dia, penting untuk memediasi keduanya untuk mencari solusi bersama. Sehingga tidak terjadi perceraian.

“Bagi saya dengan adanya perceraian ini kurang baik, karena yang akan menjadii korban adalah mental anaknya,” singgungnya.

Pada sisi yang lain, keputusan perceraian menjadi penting jika hubungan keluarga rentan terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hal itu menurutnya justru semakin memperburuk keadaan.

Baca Juga :  PN Pamekasan Jatuhkan Hukuman Berbeda dari Kasus yang Sama

“Namun dilain sisi juga bisa menjadi lebih baik apabila didalamnya rentan terjadi kekerasan,” lanjutnya.

Senada juga disampaikan Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama, Jamaliyah mengatakan, perceraian tahun 2024 mulai menurun, terhitung dari Januari sampai Oktober.

“Perceraian untuk tahun ini cukup menurun, saya kira sudah semakin banyak yang sadar, kemudian faktor ekonomi juga sudah semakin membaik, kemudian dari pendidikan yang semakin merata,” ulasnya.

Jamaliyah berharap, angka perceraian di Pamekasan semakin menurun dari tahun ke tahun. Menurutnya penurunan itu menjadi ukuran kesejahteraan ekonomi keluarga dan ratanya pendidikan kepada masyarakat.

“Semoga kedepan Pamekasan bisa semakin baik dan dapat lebih menekan dalam penurunan angka perceraian, karena bagaimanapun perceraian itu tidak baik untuk dilakukan,” pungkasnya. (zie/dah)

Berita Terkait

Badko HMI Jatim Gelar Advance Training Tingkat Nasional
Polres Pamekasan Tembak Pelaku Curanmor
Aksi Jaka Jatim, Desak KPK Tahan 21 Tersangka Korupsi Hibah
Media Kabhar Langghar An-Nawari Sumenep: Wadah Literasi Media Siswa dan Alumni
KPU Pamekasan Gelar Debat Publik Ketiga Bertema Penyelarasan Program Pemerintah Daerah dan Pusat
Mahasiswa Jakarta Asal Madura Tekan Pj Bupati dan Polres Usut Tuntas Pembacokan di Sampang
Lima Fakta Aksi Carok yang Tewaskan Saksi Paslon Pilbup di Sampang
Badko HMI Jatim Gelar Aksi Demokrasi, Tuntut Netralitas ASN dan TNI Polri di Pilkada Serentak 2024 
Berita ini 40 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Februari 2025 - 18:18 WIB

Badko HMI Jatim Gelar Advance Training Tingkat Nasional

Jumat, 7 Februari 2025 - 17:42 WIB

Polres Pamekasan Tembak Pelaku Curanmor

Kamis, 5 Desember 2024 - 16:22 WIB

Aksi Jaka Jatim, Desak KPK Tahan 21 Tersangka Korupsi Hibah

Rabu, 27 November 2024 - 15:20 WIB

Media Kabhar Langghar An-Nawari Sumenep: Wadah Literasi Media Siswa dan Alumni

Selasa, 26 November 2024 - 09:28 WIB

KPU Pamekasan Gelar Debat Publik Ketiga Bertema Penyelarasan Program Pemerintah Daerah dan Pusat

Rabu, 20 November 2024 - 23:12 WIB

Mahasiswa Jakarta Asal Madura Tekan Pj Bupati dan Polres Usut Tuntas Pembacokan di Sampang

Selasa, 19 November 2024 - 16:18 WIB

Lima Fakta Aksi Carok yang Tewaskan Saksi Paslon Pilbup di Sampang

Rabu, 13 November 2024 - 17:09 WIB

Badko HMI Jatim Gelar Aksi Demokrasi, Tuntut Netralitas ASN dan TNI Polri di Pilkada Serentak 2024 

Berita Terbaru

Dara Sri Ariesti Rasyid, Pengurus Korps Himpunan Mahasiswa Islam (Kohati) Badan Koordinasi (Badko) Jawa Timur.  (DARA FOR TELITI)

Global

Peran Media Digital dalam Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi

Kamis, 20 Feb 2025 - 03:26 WIB

Aisyiah Aiwani Baletti Kader HMI Cabang Kupang sekaligus mahasiswa pascasarjana Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Malang. (SASA FOR TELITI)

Global

Celah Tembok Besar Antara Individu dan Teknologi

Kamis, 20 Feb 2025 - 02:01 WIB

Mochammad Chafizd Baihaqi, S.Ag, kader HMI dan seorang pebelajar dari Tulungagung. (CHAFIDZ FOR TELITI)

Global

Peran Medsos dalam Menunjang Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 20 Feb 2025 - 01:53 WIB