Teliti, Surabaya – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran dan konsistensi Korps HMI-Wati (Kohati) BADKO HMI Jawa Timur, dalam mendorong kemajuan perempuan muda Muslim di tengah dinamika sosial. Hal tersebut disampaikan Emil saat menghadiri Pleno I Kohati di Islamic Center Surabaya, Sabtu (26/7/2025).
Dalam sambutannya, Emil menyebut Kohati sebagai pilar penting dalam membentuk peradaban yang adil dan berkemajuan. Ia menekankan bahwa kehadiran perempuan, khususnya kader Kohati, harus melampaui simbol representasi dan mampu tampil sebagai agen perubahan yang solutif.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kohati harus menjadi teladan, bukan hanya dalam kritik sosial, tapi juga dalam menawarkan solusi konkret. Perempuan hari ini bukan lagi bayang-bayang, tapi cahaya yang menuntun arah zaman,” katanya.
Emil juga menilai tema kegiatan “Menguatkan Konsolidasi, Memperteguh Komitmen, dan Menghadirkan Peran Kohati yang Solutif dan Progresif di Tengah Dinamika Sosial” sangat relevan dengan kebutuhan zaman. Menurutnya, kohesi kader dan kejelasan arah gerak organisasi adalah kunci dalam memperkuat kontribusi perempuan di ruang publik.
Pleno I Kohati yang dihadiri kader dari seluruh Jawa Timur ini diawali dengan prosesi menyanyikan lagu Indonesia Raya, Hymne HMI, dan Mars Kohati. Ketua Pelaksana, Eka Wijayanti, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda formal, melainkan bentuk aktualisasi nilai-nilai juang perempuan intelektual.
Ketua Umum Kohati BADKO HMI Jatim, Erika Sinta Pradevi, dalam pidato pembukaannya menyerukan pentingnya keberanian perempuan untuk memimpin dan menciptakan ruang pengaruh.
“Perempuan tidak lahir untuk menjadi pelengkap narasi sejarah, tapi penentu arah masa depan. Bergeraklah bukan hanya karena kita perempuan, tapi karena kita punya kapasitas, kesadaran, dan keberanian,” serunya.
Sementara itu, Ketua Umum BADKO HMI Jatim, Yusfan Firdaus, menegaskan bahwa Kohati adalah penopang spiritual dan intelektual dalam tubuh besar HMI. Ia berharap Kohati terus melahirkan gagasan dan gerakan yang berdampak nyata bagi masyarakat.
Acara ditutup dengan doa bersama dan foto kolektif seluruh peserta. Pleno I Kohati diharapkan tidak hanya menghasilkan keputusan organisasi, tetapi juga strategi perjuangan perempuan Muslim yang lebih kokoh dan relevan dengan tantangan zaman. (zie/dah)









